Melbourne: Rewind - Winna Efendi

Melbourne: Rewind

Judul Buku: Melbourne: Rewind
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: xii+328 halaman
Tahun Terbit: 2013 (cetakan ke-4)
Rating: 4/5
Sinopis cover: 

Pembaca tersayang,

Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare.


Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan.


Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti.


Setiap tempat punya cerita.


Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura.


Enjoy the journey,
EDITOR


Saat mendapati melihat suatu walkman tua di sudut Lost and Found di Melborne University saat sedang mencari buku perpustakaan yang tertinggal di suatu kelas, Max, tanpa pikir panjang langsung mengambil walkman tersebut. Mengaku sebagai pemilik aslinya, dan mengira walkman itu tidak diinginkan siapa pun, karena sudah terlihat lama berada di Lost and Found tersebut. Namun, tak disangka setelah suatu kelas pagi, seorang wanita menghampirinya menyodorkan kertas bertuliskan LOST WALKMAN didepannya, lalu menanyakan keberadaan walkman itu. Dialah pemilik walkman yang sebenarnya, Laura.

Kalau gue pikir-pikir sekarang, mungkin kehilangan buku dan menemukan walkman itu disana adalah takdir, permainan hidup yang bertujuan untuk mempertemukan gue dan dia. (halaman 12)

Selanjutnya, berawal dari telepon Max ke nomor Laura yang ada di lembaran LOST WALKMAN itu, Max mengajaknya untuk minum kopi di salah satu cafe, Prudence. Mereka kemudian mulai dekat. Singkat kata, mereka pun pacaran, lalu kemudian putus. Mereka kemudian menjalani kehidupan masing-masing.

Beberapa tahun kemudian, Max yang baru saja kembai ke Melbourne, mendapati mendengar Laura yang sedang menyiarkan acara radio tengah malam, segera men-google tempat stasiun radio Laura bekerja, pergi kesana, dan membuat Laura kaget, yang ditanggapinya dengan satu kalimat sederhana.
What about some coffee?
Mereka kemudian kembali seperti masa lalu mereka, duduk di pojok Prudence, dengan kopi masing-masing, namun kini mereka dengan satu topik tambahan, masa lalu...

Baca kisah mereka tentang masa lalu dan masa kini Max dan Laura di Melbourne :)


Akhirnya kecampaian juga membaca Melborne, novel ini merupakan destinasi kedua saya setelah Bangkok. Saya tentu saja tertarik dengan kisahnya mengenai sepasang mantan kekasih yang kembali bertemu dan bercerita mengenai masa lalu, entah kenapa terasa sentimentil dan saya suka dengan tema semacam ini..

Tempat-tempat di Melbourne ini juga membuat penasaran dan bikin saya googling bentar...
Prudence, si cafe kesayangan :D || Source here
6 Innovative Movie Theaters
Rooftop Cinema || Source here
pantai kilda di melbourne australia
Pantai St. Kila || Source here
The La Trobe, keteraluan kerennya :p || Source here
Yah, selain tempatnya yang keren-keren, kisah Max dan Laura bikin saya bingung, penasaran, juga galau bersamaan.. Akan kisah masa lalu mereka yang sweet hingga kegalauan mereka masing-masing, bikin saya kesal, tapi akhir cerita ini bikin saya penasaran

"Hal-hal kecil kayak gitu yang membentuk takdir. Kesempatan. Sisanya terserah kita" (halaman 134)

Novel ini diceritakan dengan dua POV, dari sisi Max juga dari sisi Laura.. Entah kenapa, saya lebih menyukai sudut pandang Max, dan kurang suka sama Laura.. *kejam* Mungkin dengan sifat Laura yang kuat , kaku dan tegar, sedangkan Max lebih terbuka. Karakter-karakter lain juga mendukung, sahabat Laura yang kece, Cee, si dokter hewan keren, Evan, juga sahabat yang pakar cinta Max, Rex

Bahasanya lancar dan terjalin dengan baik, hanya sayang, saya kurang dapat feel yang kental ketika membaca novel ini... Agak kecewa dengan pengenangan masa lalu yang juga melibatkan perasaan dan kegalauan masa kini para tokoh..

Tapi selain itu semua, novel ini dirangkai dengan baik, mulai opening hingga endingnya terjalin baik :)
Soal covernya mungkin tidak usah dibicarakan lagi kerennya, sama seperti cover-cover STPC lainnya oleh Levina Lesmana, begitu juga dengan ilustrasi isi oleh Tyo yang mempesona. Lebih-lebih Max yang membuat saya pengen tahu kelanjutan pengharapannya..

Novel ini enak dibaca saat santai, lebih-lebih kalau hujan, sambil menikmati playlist setiap bab dan mengkuti perjalanan rewind Laura dan Max :)

Here's some quote:

People who feel content are those who feel that they have enough in their lives. (halaman 78) 

"Gue percaya sama konsep belahan jiwa, tapi gue nggak percaya kebahagiaan kita cuma ada sama satu orang. Dalam hidup ini, lo nggak selalu bisa dapetin apa yang lo mau, orang-orang yang lo sayang nggak selalu punya perasaan sama. Karena itulah gue percaya, akan selalu ada orang-orang lain yang bisa memberikan bentuk kebahagiaan lain." (halaman 80))) 

Gue percaya definisi first love adalah rasa pertama, saat lo melihat jauh ke dalam mata seseorang, dan memutuskan bahwa masa depan dan kebahagiaan lo ada bersamanya. Cinta pertama adalah ketika untuk pertama kalinya dalam hidup lo, lo mampu melihat segala sesuatu dengan lebih jelas, merasa lebih hidup. dan ingin jadi versi terbaik dari diri sendiri, saat dia berada di samping lo. Saat hidup lo berubah berantakan dan masih bisa berpikir, srew this mess, at least I still have you by my side. (halaman 124)) 

Tangisan tidak hanya diperuntukan bagi orang-orang lemah. Tangisan diciptakan untuk orang-orang kuat, untuk mengingatkan mereka bahwa kesalahan adalah sesuatu yang wajar dan tidak apa-apa sesekali merasakan takut, sesal, maupun sedih. (halaman 176)

dan masih banyak quote-qoute lainnya :)

OL


Review ini diikutkan ke Indonesian Romance Reading Challenge 2014

Comments

  1. Aku juga lebih suka pov nya Max sih ya :D
    Btw baca juga reviewku novel ini di http://adeliaayuuu.blogspot.com/2014/01/review-novel-melbourne-by-winna-efendi.html :)

    ReplyDelete
  2. Ada satu lagi nih novel romance terbaru yg berlatar kota Melbourne, Australia. Judulnya 'Kanguru Panggang Fillet' karya Rin Sawai. Klik aja langsung link di bawah ini :

    http://www.leutikaprio.com/produk/10041/novel/1404984/kangguru_panggang_fillet/13095577/rin_sawai

    Semoga kalian juga suka membacanya.

    Ps : Buku bisa dipesan langsung via website di atas atau SMS ke 0819 0422 1928. Met Order, all!! ^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

100 Jam - Amalia Suryani dan Andryan Suhari

Luna - Julie Anne Peters

Loves in Insa-Dong - Indah Hanaco