Wedding Rush - Jenny Thalia Faurine

Judul Buku: Wedding Rush
Penulis:  Jenny Thalia Faurine
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2015
Jumlah Halaman: 330 halaman

"Gue nggak nyuruh lo jadi pecandu kopi, oke? Gue cuma mau lo yang nantinya terbiasa ngopi, nantinya juga pasti lo terbiasa untuk melangkah maju dan move on. Move on bukan berarti kenangan yang lalu itu hilang dan lo lupa semua kejadian yang lalu. Move on itu tentang... melepaskan secara bertahap." (halaman 90)

Sejak masa awal kuliah, Rajata, Resita, Daka, dan Padma adalah 4 sahabat yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain sampai mereka lulus, bahkan bekerja. Namun tanpa disadari ada sesuatu dibalik hubungan mereka. Cinta.

Padma menyukai Rajata. Namun, disaat dia baru menyadari hal ini, dia pun ikut menyadari bahwa ada pandangan lain dari Rajata saat menatap Resita. Begitu pula sebaliknya. Padma tahu, Rajata dan Resita saling menyukai satu sama lain. 

Patah hati, akhirnya setelah menyatakan perasaannya dia segera meminta agar Rajata cepat-cepat menikahi Resita. Kemudian, dia sendiri pergi tanpa kabar. Meninggalkan semuanya. Kariernya sebagai artis, keluarganya, dan ketiga sahabatnya.

Dua tahun kemudian, akhirnya Resita dan Rajata melangsungkan pernikahan. Tanpa Padma. Namun, tanpa mereka sadari, Padma ikut datang. Padma telah kembali, walau masih dengan hati yang luka.

"Gue balik ke sini emang buat menghadapi semua yang gue tinggalin dua tahun lalu, Ka. Tapi bukan berarti hal itu bisa gue lakukan cuma dalam waktu seminggu. Mungkin butuh sebulan, atau bertahun-tahun. Semua butuh proses, entah itu lama atau sebentar. Jatuh cinta mungkin butuh waktu yang nggak lama, dan melupakan atau menghilangkan perasaaan kita ke orang itu... mungkin butuh waktu yang lebih lama daripada jatuh cinta itu sendiri." (halaman 61)

Hal ini segera ditindak serius oleh Daka, sahabat ketiganya yang menyadari adanya perasaan canggung diantara persahabatan mereka segera mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka. Berbagai cara dilakukan, agar mereka berempat bisa kembali bersama seperti dahulu lagi.

Daka bahkan menawarkan Padma agar bekerja bersamanya agar bisa mengalihkan perhatian, dan disaat itu munculah sosok Riko, mitra kerja Daka dan orang yang sudah mengenal persahabatan 4 sahabat itu. Riko tertarik dengan Padma dan berusaha menarik Padma bangkit dari keputusasaannya.

Apakah Padma berhasil bangkit dan menjalin hubungan baik lagi dengan sahabatnya?


Rasanya udah lama juga tidak membaca fiksi Indonesia. Dan untungnya Wedding Rush ini merupakan salah satu buku yang bisa membuat pembacanya ketagihan untuk terus membaca walaupun jujur saja, ide ceritanya lumayan mainstream dan bisa ditebak. Sang penulis bisa meramu cerita dan bahasanya dengan baik sehingga bisa membuat saya betah untuk membaca kisah ini. Alur cerita juga berjalan lancar.

Tokoh favorit saya? Tentu saja Daka! Dia berhasil membuat saya kegirangan dan heboh sendiri ketika bersama Padma (rasanya sudah lama tidak menjerit karena cool nya seorang tokoh di novel ;))
Saya juga menyukai hampir semua tokoh didalam novel ini. Rasanya tidak ada tokoh yang membuat kita kesal. (little bit spoiler) Saya malah merasa agak kasihan dan merasa geregetan sama Riko  (block to view)

Dan saran saya, sinopsis belakang novel jangan dibaca dengan diresapi, karena sinopsis telah memberitahu setengah jalan cerita, hahaha...
Lumayan kaget pas baca ternyata penulis di usianya (yang sekarang menginjak 19 tahun) telah menghasilkan 10 novel.. Salute.

Selain itu banyak juga pelajaran dari kutipan-kutipan yang ada di novel ini:
  • And I'm greatful because God sent you to me-whatever the reason is. (halaman 67)
  • "Spontanitas adalah hal yang terpendam, Bro." (halaman 85)
  • "Jangan seenaknya nyuruh orang lain ngelakuin hal yang jadi ketakutan tersendiri buat lo, Ma. Jangan." (halaman 97)
Makasih keberuntungan bisa dapet baca dan review novel ini ;)
One word for this book: sahabat

4 balon buat kegaduhan perkawinan (dan Daka, lol)
 

Comments

Popular posts from this blog

100 Jam - Amalia Suryani dan Andryan Suhari

Luna - Julie Anne Peters

Loves in Insa-Dong - Indah Hanaco