Life of Pi (Kisah Pi) - Yann Martel
Judul Buku: Life of Pi (Kisah Pi)
Penulis: Yann Martel
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: November 2012 (cetakan ke-5)
Jumlah halaman: 448 halaman
Rate dari saya: 4/5
Sinopsis cover:
Pada tanggal 21 Juni 1977, kapal barang Tsimtsum berlayar dari Madras menuju Canada. Pada tanggal Juli, kapal itu tenggelam di Samudra Pasifik. Hanya satu sekoci berhasil diturunkan, membawa penumpang seekor hyena, seekor zebra yang kakinya patah, seekor orang-utan betina, seekor harimau Royal Bengal seberat 225 kilogram, dan Pi---anak lelaki India berusia 16 tahun.
Selama lebih dari tujuh bulan sekoci itu terombang-ambing di Samudra Pasific yang biru dan ganas. Di Samudra inilah sebagian Kisah Pi berlangsung. Kisah yang luar biasa, penuh keajaiban, dan seperti ucapan salah satu tokoh di dalamnya, kisah ini akan membuat orang percaya pada Tuhan.
Film layar lebar mulai ditayangkan 28 Nov 2012 dengan sutradara Ang Lee
Piscine Molitor Patel, atau akrab disapa Pi Patel merupakan anak kedua dari sebuah keluarga pemilik kebun binatang di Pondicherry, India. Pada usia 15 tahun, dia telah menganut 3 agama - mula-mula Hindu, kemudian Kristen saat melihat gereja waktu ia sekeluarga berekreasi, dan Islam saat melihat seorang pembuat roti melakukan ibadah. Akibat hal ini, sempat membuat orangtua Pi dan para pemuka agama bingung.
Pada Februari 1976, pemerintah Tamil Nadu digulingkan oleh Delhi, membuat ayah Pi panik karena kebun binatang miliknya ikut bergejolak. Ayah Pi pun memutuskan agar mereka sekeluarga pindah ke Canada. Setelah 1 tahun 'memindahkan' kebun binatang mereka (yang dalam arti mengurus perjual-belian dan administrasi binatang di kebun binatangnya). Mereka pun pergi dengan menumpang kapal barang Jepang. Tsimtsum pada 21 Juni 1977 dengan ikut memuat beberapa binatang pula diatasnya.
Tak disangka, suatu malam kapal tersebut tenggelam di Samudra Pasifik dan Pi untungnya berhasil selamat dengan sebuah sekoci. Namun, dia tidak sendiri. Di dalam sekoci itu terdapat pula seekor zebra, seekor orang-utan betina, seekor hyena, dan baru disadari Pi kemudian, seekor singa Bengal (a.k.a. Richard Parker).
Akhirnya, saya membaca novel ini juga di penghujung tahun 2013 lalu. Setelah dulu di akhir tahun 2012 beli, dan di awal saya baca isi awalnya penjelasan mengenai sloth, sloth, dan sloth membuat saya jenuh dan menutup buku ini dan merasa saya gak akan membacanya. Di penghujung tahun 2013, saya mencoba untuk membacanya.
Buku ini diawali dengan narasi mengenai Pi. Sedikit membosankan bagi saya, jujur saja.. Tapi saya tetap mengikuti Pi yang unik ini. Banyak yang menganggap buku Life of Pi ini merupakan buku yang menyangkut agama. Menurut saya pribadi, ya, namun tidak secara gila-gilaan.. Saya netral, menganggap itu semua bagian dari kisah Pi ini..(ada beberapa bagian juga mengundang tawa saya)
Saya cukup terkejut dengan kebengalan si Richard Parker-alias si harimau Bengal- dan si hyena.. Kadang membaca bagaimana cara mereka 'memangsa' makhluk lain membuat saya menahan napas dan mendesah ngeri.. Terlalu kejam, batin saya..
Bagaimana ketahanan dan transformasi Pi yang menjadi seorang vegetarian juga luar biasa.. Saya juga kagum atas hubungan Pi dan Richard Parker yang meski dalam situasi seperti itu dan hubungan mereka memang kompleks.. Entah bagaimana di bagian akhir buku ini, membuat saya mengeluarkan sedikit air mata :')
Ketidaktahuan saya tentang bagian kapal membuat saya bingung dan sulit membayangkan (dan juga bagian sekoci) membuat saya menerka-nerka saja dimana lokasi mereka (saya malas search di mbah google :p) Apa itu haluan, buritan, dan lainnya.. Begitu pula dengan berbagai macam binatang : bagaimana bentuk ikan dorado? Apa lagi itu hewan meerkat? Meskipun sudah diberi keterangan mengenai detail hewan, saya tetap tidak bisa membayangkan.. hahaha.. *TidakImaginatif*
(little spoiler) Overall, I loke this book! Walau sudah tahu endingnya (Hei, sinopsis film di XXI!) Saya masih penasaran dengan petualangan Pi. Sayang, penulis tidak menuliskan ending 'Pi masa kini' saat akhir cerita dan malah membuat saya kesal dengan 2 karyawan kapal Tsimtsum.. Saya sendiri jadi ragu dengan endingnya. Atara kisah satu atau yang kedua.. Tapi, saya lebih memilih kisah yang diceritakan Pi di sepanjang novel ini ;)
Pengakuan: saya sempat mengira kisah Pi adalah kisah nyata dan catatan penulis adalah catatan Yann Martel sendiri *garuk-garuk-kepala* setelah googling, saya tahu dari wawancara dengan Yann Patel, kalau ini cerita fiksi, buktinya Yann Patel, sempat dikira memplagiatkan novel lain (saya lupa judulnya :p)
Edisi terjemahan yang saya baca dapat saya ikuti dengan baik! Thanks for mbak Tanti Lesmana!
Here, some quote:
Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pecemburu dan posesif, yang menyambar apa pun yang bisa diambilnya. Tapi kehidupan dengan mudahnya melompati kematian, hanya kehilangan rasa yang tidak penting dalam perjalanannya, dan apalah kemurahan selain awan gelap yang berlalu cepat. (hlm. 23)
Pada Februari 1976, pemerintah Tamil Nadu digulingkan oleh Delhi, membuat ayah Pi panik karena kebun binatang miliknya ikut bergejolak. Ayah Pi pun memutuskan agar mereka sekeluarga pindah ke Canada. Setelah 1 tahun 'memindahkan' kebun binatang mereka (yang dalam arti mengurus perjual-belian dan administrasi binatang di kebun binatangnya). Mereka pun pergi dengan menumpang kapal barang Jepang. Tsimtsum pada 21 Juni 1977 dengan ikut memuat beberapa binatang pula diatasnya.
Tak disangka, suatu malam kapal tersebut tenggelam di Samudra Pasifik dan Pi untungnya berhasil selamat dengan sebuah sekoci. Namun, dia tidak sendiri. Di dalam sekoci itu terdapat pula seekor zebra, seekor orang-utan betina, seekor hyena, dan baru disadari Pi kemudian, seekor singa Bengal (a.k.a. Richard Parker).
Ternyata segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan, tapi apa yang bisa kita lakukan? Kita mesti menerima apa-apa yang diberikan kehidupan ini pada kita, dan berusaha menjalaninya sebaik mungkin. (hlm. 142)
Source here |
Buku ini diawali dengan narasi mengenai Pi. Sedikit membosankan bagi saya, jujur saja.. Tapi saya tetap mengikuti Pi yang unik ini. Banyak yang menganggap buku Life of Pi ini merupakan buku yang menyangkut agama. Menurut saya pribadi, ya, namun tidak secara gila-gilaan.. Saya netral, menganggap itu semua bagian dari kisah Pi ini..(ada beberapa bagian juga mengundang tawa saya)
Saya cukup terkejut dengan kebengalan si Richard Parker-alias si harimau Bengal- dan si hyena.. Kadang membaca bagaimana cara mereka 'memangsa' makhluk lain membuat saya menahan napas dan mendesah ngeri.. Terlalu kejam, batin saya..
Bagaimana ketahanan dan transformasi Pi yang menjadi seorang vegetarian juga luar biasa.. Saya juga kagum atas hubungan Pi dan Richard Parker yang meski dalam situasi seperti itu dan hubungan mereka memang kompleks.. Entah bagaimana di bagian akhir buku ini, membuat saya mengeluarkan sedikit air mata :')
Ketidaktahuan saya tentang bagian kapal membuat saya bingung dan sulit membayangkan (dan juga bagian sekoci) membuat saya menerka-nerka saja dimana lokasi mereka (saya malas search di mbah google :p) Apa itu haluan, buritan, dan lainnya.. Begitu pula dengan berbagai macam binatang : bagaimana bentuk ikan dorado? Apa lagi itu hewan meerkat? Meskipun sudah diberi keterangan mengenai detail hewan, saya tetap tidak bisa membayangkan.. hahaha.. *TidakImaginatif*
(little spoiler) Overall, I loke this book! Walau sudah tahu endingnya (Hei, sinopsis film di XXI!) Saya masih penasaran dengan petualangan Pi. Sayang, penulis tidak menuliskan ending 'Pi masa kini' saat akhir cerita dan malah membuat saya kesal dengan 2 karyawan kapal Tsimtsum.. Saya sendiri jadi ragu dengan endingnya. Atara kisah satu atau yang kedua.. Tapi, saya lebih memilih kisah yang diceritakan Pi di sepanjang novel ini ;)
Pengakuan: saya sempat mengira kisah Pi adalah kisah nyata dan catatan penulis adalah catatan Yann Martel sendiri *garuk-garuk-kepala* setelah googling, saya tahu dari wawancara dengan Yann Patel, kalau ini cerita fiksi, buktinya Yann Patel, sempat dikira memplagiatkan novel lain (saya lupa judulnya :p)
Edisi terjemahan yang saya baca dapat saya ikuti dengan baik! Thanks for mbak Tanti Lesmana!
Here, some quote:
Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pecemburu dan posesif, yang menyambar apa pun yang bisa diambilnya. Tapi kehidupan dengan mudahnya melompati kematian, hanya kehilangan rasa yang tidak penting dalam perjalanannya, dan apalah kemurahan selain awan gelap yang berlalu cepat. (hlm. 23)
...ada unsur kegilaan yang menggerakkan kehidupan dalam cara-cara yang aneh namun menyelamatkan. (hlm.134)
"Dunia ini bukanlah seperti yang kelihatan. Tapi sesuai cara kita memahaminya, bukan begitu? Dan dalam memahami sesuatu, kita memasukkan sesuatu kedalamnya, bukan begitu? Dengan demikian, hidup ini juga suatu cerita, bukan? (hlm.435)
Trailer untuk film Life of Pi:
Katanya filmnya indah dan banyak adengan yang tidak sesesadis filmnya.. Saya sendiri belum nonton.. Mungkin nanti kalau ada kesempatan.. Love the theme song by Coldplay-Paradise ;)
1 kata buat novel ini: survive
Kalau ada komen dan pendapat silakan tuangkan di kolom komentar ;)
1 kata buat novel ini: survive
Kalau ada komen dan pendapat silakan tuangkan di kolom komentar ;)
OL
Ini novelnya seperti perjalanan religiuskah?
ReplyDeleteemmm, menurut saya pribadi sih tidak.. lebih menunjukkan ke perjalanan Pi di lautan luas :) tapi unsur religiusnya memang ada..
DeleteNama Richard Parker di kisah ini sebenarnya terinspirasi dr novel poe (1838) tentang kru kapal yang memakan temannya sendiri unt bertahan hidup di lautan. Nama kru kapal itu adalah Richard Parker. 46 tahun kemudian kisah ini jadi kenyataan. ada korban bernama Richard Parker yg dimakan oleh temannya sendiri unt bertahan hidup di lautan.
ReplyDeletePenulisnya kurang peka dengan nuansa religiusnya.
ReplyDeleteAnda akan percaya dengan sifat Tuhan setelah nonton film ini.
Seperinya nie novel, memang tentang pencarian Tuhan dan kehidupan. Cuma dibuat dengan versi cerita normal... Jadi agak2 absurd sebetulnya... Tapi nikmati saja ceritanya seperti kisah Pi en harimau bengal, supaya. Gak bingung... Hehe
ReplyDelete