11 Alasan Kenapa Saya Suka Critical Eleven - Ika Natassa

Aku lupa baca di mana, dalam dunia penerbangan ada yang namanya critical eleven. Sebelas menit yang paling kritis di dalam pesawat, yaitu 3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing.
In a way, I think it's kind the same with meeting people.
(halaman 16) 

1. Judul
Jujur saja, judulnya unik, Critical Eleven. Kalau menurut penuturan penulisnya, ini adalah novel pertamanya yang dia mulai dari istilah yang dia dengar dari seorang teman. Menurut saya pribadi, judulnya memang unik dan bikin saya penasaran untuk membacanya. Padahal selama ini saya belum memiliki ketertarikan untuk membaca novel Mbak Ika yang sebelumnya. Dengan judul ini, Mbak Ika bisa menjalin sebuah cerita tentang Ale dan Anya.

2. Cerita dan Alasan
Dimulai dari sinopsis sampulnya yang menarik, penjelasan lanjutan dari judulnya, saya tertarik untuk membaca novel yang POnya langsung ludes dimana-mana ini. Pertama, saya mengira novel ini akan lebih menitik beratkan pada kisah mereka di pesawat. Ternyata tidak, hahaha. Kita dibawa untuk menjelajahi dunia Ale dan Anya lebih dalam daripada itu. Dimulai dari pertemuan mereka, dilanjutkan dengan kelanjutan hubungan mereka, hingga kerenggangan yang harus mereka alami karena suatu hal. 
Alasan kerenggangan mereka inilah yang saya kira akan menjadi pertanyaan besar di novel, ternyata tidak. Justru dari alasan itu, novel ini terbentuk menjadi sebuah kesatuan.

3. Cover
Begitu lihat sampulnya yang bewarna biru muda itu, bikin saya penasaran dan pegang. Semuanya serasa enak dipandang mata. Hahaha. Untuk desain sampul, Mbak Ika yang mendesainnya sendiri, lho :)

4. Ale dan Anya
Saya suka Ale dan Anya. Mereka tipe pasangan yang bikin iri orang lain. Disini, Mbak Ika menggunakan 2 sudut pandang dari Anya dan Ale bergantian. Dari awal kita dibawa untuk makin dewasa dengan pemikiran mereka berdua. Kita dibawa untuk menyelami pikiran mereka masing-masing dan 'dipaksa' untuk memberikan simpati kepada masing-masing dari mereka baik karena judge atau kenangan mereka.
Expectation is a cruel bastard, isn't it? Membuai dengan yang manis-manis, kemudian tiba-tiba menjejali dengan segenggam pil pahit. (halaman 17)
5. Alur
Buat yang suka alur maju-mundur yang bikin penasaran, novel ini salah satunya. Mbak Ika bisa merangkai cerita hingga bikin kita sesekali berseru tidak menyangka. Walau pada pertengahan ke belakang, keterkejutan itu digantikan dengan kedalaman emosi.

6. Emosi
Bener, lho. Kalau membaca novel ini pelan-pelan sambil meresapi akan terasa emosinya. Bikin saya elus-elus dada dan kadang ingin meluk simpati tokoh utamanya.

7. Bahasa
Bahasa Mbak Ika ngalir. Bikin saya betah buat membacanya dan makin penasaran akan kelanjutan ceritanya. Mbak Ika juga bisa menjelaskan profesi Ale si tukang minyak dengan baik. Typo jarang saya temukan.

 8. All lovable side character
Mau diakui atau tidak, saya kadang kurang memiliki simpati pada seorang antagonis. Kadang saya suka buku dimana saya tidak harus gregetan dengan si antagonis. Buku ini salah satunya. Semua tokoh disini tidak ada yang membuat saya kesal atau benci. Semua punya porsi mereka sendiri-sendiri yang saya suka.

For many of us, Jakarta is not a city. It's a book full of stories. While for some of us, Jakarta is a confidant, keeping all of our deepest secrets without ever judging us.
(halaman 150)
9. Jakarta
Buku ini bikin saya makin suka sama Jakarta. Dibalik segala keruwetannya, memang banyak kisah di Jakarta, seperti banyak daerah lainnya.

10. Ketoprak Ciragil
Baca ini bikin kita bayangin enaknya ketoprak..

11. The ending
Endingnya sebetulnya sudah bisa diduga. Tapi tetap saja, pas saya baca bikin saya agak hangover dan menyentuh. Akhir yang pas!

"Nya, orang yang membuat kita paling terluka biasanya adalah orang yang memegang kunci kesembuhan kita." (halaman 252)

Judul Buku: Critical Eleven
Penulis: Ika Natassa
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2015 (cetakan pertama)
Jumlah halaman: 344 halaman
ISBN: 9786020318929
5 bintang buat Ale dan Anya

Bagaimana pendapat kalian sendiri? :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

100 Jam - Amalia Suryani dan Andryan Suhari

Luna - Julie Anne Peters

Loves in Insa-Dong - Indah Hanaco